Ahmad Mukhlason, senior di kampus dulu yang sekarang sedang menempuh studi lanjut di Nottingham, menuliskan artikel menarik tentang fenomena banyaknya mahasiswa jurusan IT yang tidak familiar dengan programming / coding di jurusan Sistem Informasi ITS. Ditulis dari sudut pandang dosen, beliau berpendapat bahwa menjamurnya kepemilikan laptop, gadget dan sosial media membuat mahasiswa menjadi manja. Kemudahan akses ini membuat mahasiwa menjadi malas belajar pemrograman dan semangat belajarnya tidak setinggi mahasiswa di era sebelumnya ketika akses masih susah.
Saya kurang setuju dengan pendapat diatas. Selain karena sudut pandang yang diambil terlalu negatif, ini adalah contoh umum my-generation-is-better-than-yours bias. Kalau benar minat belajar pemrograman menurun di kalangan mahasiswa yang akan lulus dengan gelar sarjana komputer, hipotesa saya maybe we are not focusing enough on the golden questions.
How can coding skills help me in life ?
Menjawab pertanyaan diatas dengan argumen “because you have to” atau “we know better whats good for you” tentunya tidak akan efektif untuk generasi yang lahir dengan informasi di jari mereka.
Berkaca pada pengalaman sebagai mantan mahasiswa, mantan programmer dan pekerjaan saya sekarang yang sudah tidak berhubungan dengan programming lagi, saya mencoba pertanyaan diatas di tulisan ini.