LTE has become tech lingo of the town in Indonesia recently. Two major mobile operator launched commercial LTE services in less than three weeks span from each other. In the midst of this hype, i have been asked LTE 101 questions several times by my friends. Ive been involved in LTE strategy development for the past months so ive learned one or two things about this stuff. For my personal notes and time-saver when the question arise again, ill summarize my knowledge in a form of FAQs.
Little bit of disclaimer before jumping into the post. I am currently working in one of the mobile operator that will be discussed in this piece. This article is a personal opinion of mine and do not necessarily represents the stance of my employer
This is cool productivity apps you should make use of.
As it explained in its name, IFTTT (If this then that) is a web service to connect different web applications using simple conditional statement. Its kind hard to explain it in words but let me show what i did with IFTTT.
IFTTT Recipes
I created an alert for Naruto, One Piece, Steam deals. So lets say Naruto released at Mangastream.com, email will instantly send at my Gmail account. This is the easiest way to use IFTTT. Not only interact with dozens of web applications, IFTT can connect though your phone. Hence IFTT is able to do something like turn off your ringtones automatically once you reached office.
Once this course is out youtube , ill subscribe the shit out of it for sure.
Peter Thiel, Marc Andressen, Marissa Meyer and other silicon valey icons will teach in class at Stanford. It will be part of a semester long course How to Start a Startup course at Standford which will be headed by Sam Altman, Y Combinator CEO . This could possibly be the most expensive course by the accumulation of its teacher’s net worth. What makes it even better for a non-stanford population like us, all the course will be available online in Youtube.
This idea should be spread to our universities here in Indonesia starting from their own alumni. Im sure were not lacking of successful people who wants go give back to their almamater. Using the same model, one lecture can be filled by 10-15 people. Each will only teach one class in a semester for 2 – 3 hour. Quite feasible to accommodate even the busiest speaker.
This is great yet simple idea which can do wonder to further bridge our industry with academia.
Anda semua pasti sudah familiar dengan jargon diatas, yap benar kali ini saya akan menulis tentang salah satu jargon/buzzwords dari dunia telekomunikasi nirkabel which is xG (1 <= x <= 4, halah). Judul diatas mengacu pada generasi dalam teknologi wireless dan telepon bergerak, dimulai dengan munculnya telekomunikasi nirkabel analog yang menjadi generasi pertama (1G), beralih ke sinyal digital (2G), mobile broadband (3G) dan long term evolution / convergence (4G). Istilah generasi ini digunakan untuk menandai perubahan besar pada teknologi nirkabel komersial yang merubah bagaimana manusia berinteraksi dalam 20 tahun terakhir. Dalam tulisan kali ini, saya akan mereview tentang apa yang terjadi di masing masing generasi tersebut, perubahan apa yang dibawa serta teknologi apa yang mendukung perubahan tersebut.
Redmine merupakan aplikasi project management dan issue tracker / bug tracker berbasis web. Jika kamu pemakai atau aktivis software open source pasti pernah mendengar tentang Bugzilla bukan ? redmine kurang lebih seperti itu. Berawal dari inisiatif di kantor untuk merencanakan penggunaan bugtracker system dalam sebuah project, aku diminta untuk mereview BugZilla sebagai salah satu kandidat yang akan digunakan.
Setelah aku coba, BugZilla menurutku terlalu ribet baik dari segi flow aplikasi dan tampilan (at least for the default installation, you can add plugins for BugZilla also here). So i found this Redmine, dari tampilan cukup bersih, alur untuk meregister bug pun cukup straight forward dan tersedia Gantt Chart by default.
Redmine Gantt Chart
Redmine dibangun menggunakan RoR yang dimana aku belum ada pengalaman sebelumnya, jadi here it is step by step how i manage to set this Redmine up and running on my Windows laptop. Sebagai awalan, tidak ada salahnya membaca sekilas :
Tutorial ini menggunakan Redmine versi 1.1 dan berjalan baik diatas Ruby 1.8. Penting diketahui bahwa Redmine 1.1 TIDAK berjalan di atas Ruby 1.9, make sure you download the correct ruby version and it will save you few minutes of confusion (that goes to me haha). Also pay attention on the version of each gem, check the gem version compability with current redmine version here.
Selain itu Redmine juga memerlukan DB server, disini aku menggunakan MySQL bawaan dari XAMPP. Bandwith dan koneksi yang cukup diperlukan untuk melakukan proses instalasi Ruby Gem dari repository, so make sure you have it also. Ready? Start your timer, 5 minutes starts now! :D.
Beberapa waktu yang lalu, seorang teman seangkatan kuliah mendapatkan musibah yang cukup memprihatinkan. Handphonenya hilang dicuri dan yang lebuh buruk lagi nomor hp tersebut digunakan si maling untuk melakukan penipuan. Pada saat itu aku memberikan saran untuk melaporkan kasus kehilangan ke polisi dan membawa surat polisi tersebut ke provider handphone terkait untuk melakukan penggantian SIM dengan tetap mempertahankan nomor yang baru (SIM Replacement). Ketika kuliah dan pertama kali mendengar bahwa operator bisa mempertahankan nomor lama walaupun SIM sudah berganti, i was very curious on how that works. Bukankah selama ini kalau kita membeli nomor itu notabene sama juga dengan membeli kartu SIM ?. Got the question now let me try to give the answer.
Sebelum berbicara lebih jauh, aku coba jelaskan dulu apa itu SIM card. SIM merupakan singkatan dari subscriber identity module yang berarti module identitas pelanggan (ya eyaa laah, penting abis). SIM card berfungsi sebagai kartu identitas yang memungkinkan pelanggan untuk memperoleh layanan dari penyedia jasa telekomunikasi seperti telepon, sms, BIS atau broadband internet. Dengan SIM card resmi yang dikeluarkan oleh penyedia jasa telekomunikasi pengguna diautentifikasi untuk masuk dalam jaringan provider tersebut dimulai dari yang paling basic yaitu mendapat sinyal dari BTS terdekat. Just like bob marley said no woman no cry, telco system said no SIM no service (this is so lame joke).
Apa saja yang terdapat dalam sebuah kartu SIM ? selain material magnetis ada dua logical component yang berfungsi sebagai identitas pengguna di dalam core network penyedia layanan. Kedua hal tersebut adalah
Hari jumat kemarin aku melakukan presentasi di Axiata HQ di KL Sentral. Di satu slide aku mencantumkan USSD dan yang mengejutkan adalah ketika seseorang bertanya apakah kepanjangan dari USSD, i just suddenly blank out and bluntly said with innocent face “Unstructured Something Something Data ? “. Hereby i successfully make the audience laugh like hell and makes me look stupid. Jadi supaya diriku tidak mengulangi kesalahan yang sama, aku akan sedikit menulis tentang apa itu USSD. Worry not my fellow non geek readers, USSD is a basic things in telco and even if you havent heard it before im sure you have already used it in daily basis.
Kepanjangan dari USSD sebenarnya adalah Unstructured Supplementary Service Data. USSD adalah sebuah protokol yang digunakan untuk berkomunikasi dari handphone / cellphone/ handset pengguna ke penyedia layanan telekomunikasi (dan sebaliknya). Hanya terdapat pada layanan telekomunikasi bergerak berbasis GSM dan biasa digunakan pengguna untuk meminta (request/pull) informasi dari operator, berlangganan service tertentu (service provisioning) bahkan menerima informasi dari penyedia layanan (push). IMHO, USSD adalah salah satu fitur mobile telecom yang paling banyak digunakan setelah telepon (voice call) dan sms (text based message). Ok, sampai disini ada yang belum ada gambaran apa itu USSD ? tenang, aku kasih satu contoh USSD request.
Sebelumnya ada yang pernah mendengar tentang Intelligent Network (IN) ? kecuali anda bekerja di industri telco mungkin istilah ini kurang familiar. Secara sederhana, IN mempunyai fungsi paling vital dalam industri telekomunikasi yaitu sebagai platform untuk menaruh (host) semua layanan yang disediakan operator telco. Sudah cukup menjelaskan ? belum ada gambaran ? kalau belum berarti itu berita bagus because i will explain more on the next paragraph. Kalau sudah ada gambaran ? youre smart dude, keep reading to check are we on the same page or not. Ki, bagaimana jika aku sudah expert dengan IN ? youre genius man, tetap membaca dan berikan kritik untuk tulisanku ini , i will be glad to be bashed and corrected by expert on this matter. Artikel dan buku yang membahas tentang IN masih sangat sedikit sehingga aku mencoba merangkum secara sederhana gambaran singkat tentang IN based on what i perceived so far.
Seperti yang sudah aku tulis diatas, IN adalah tempat untuk hosting layanan (service) dari operator telco. Lalu apa itu yang disebut dengan layanan/service atau dalam hal ini telco service ? yang paling sederhana dan aku yakin sebagian besar dari kita memakainya which is telepon dan sms. Selain kedua itu beberapa contoh layanan telco lainnya yang cukup familiar adalah :
baru saja mendapatkan kutipan menarik dari milis, quote to mas pristobenk
1. Software development itu seperti proses pemanggilan arwah….
karena kita dipaksa menuangkan/mewujudkan pikiran orang lain yang
sifatnya gaib menjadi sesuatu yang nyata. masih mending proyek sipil,
kita buat jembatan semua orang bisa melihat dan mengoreksi. lha kita?
semuanya adalah barang gaib. Apa yang nampak terkadang tidak sesuai
dengan kenyataannya.
2. Bisnis software itu seperti orang yang kecanduan togel.
kok bisa?mari kita lihat,mengapa orang kecanduan togel? ingin untung
besar?nanti dulu..kenyataannya mereka lebih banyak ruginya.Kalo
diselidiki yang mereka beli itu sebenarnya adalah “MIMPI” dan
“HARAPAN”. mimpi untung besar dan terus mempunyai harapan untuk
mempunyai kehidupan yang lebih baik. Jadi jangan heran kalo ada proyek
IT yang nilainya kecil tetapi tetapi diterima…dengan
harapan..bla..bla……bla…
3. Bisnis software itu seperti main sinetron….
ini yang paling saya sukai. saya bisa menjadi apa yang saya mau.
kadang saya berperan bak seorang akuntan,sales, manager HRD,manager
produksi atau bahkan seorang Direktur. Karena kita dipaksa mengerti
semuanya itu…
4. Bisnis software seperti jualan obat…
Kita harus bisa berkoar-koar kalo software yang kita buat adalah
yang terhebat dan dapat menyelesaikan semua masalah…
5. Bisnis software seperti bisnis prostitusi
karena mempunyai tujuan yang sama yaitu membuat pelanggan kita
puas.
Pernah merasakan seperti ini ? punya pendapat lain mengenai bagaimana mengatur IT project dengan baik ? join and share with us di Milis MPTI (Manajemen Proyek Teknologi Informasi) Indonesia.
Walls of carnage surround your weakness Crash down like oceans, wait for the light In total darkness, drowning in bleakness Awaiting death’s grip, cry out for life – Torn Between Scylla And Charybdis , Trivium
Salah satu phrase bahasa inggris yang saya suka adalah “It feels like forever”, dan memang frase itu tepat sekali untuk menggambarkan kapan terakhir kali saya menulis di blog ini. It feels like forever folks, dan sekarang saya akan mencoba untuk mengaktifkan kembali saraf menulis yang (sedikit) terbengkalai.
I will tell you about my final project. Yep, itu adalah alasan (or you can called it alibi) saya menelantarkan some things that used to be so fun (this blog included). Judul lengkap dari tugas akhir saya adalah
PENERAPAN TEKNOLOGI MASHUP PADA APLIKASI PARIWISATA BERBASIS WEB NUSANTARAVIEW : EVEN, CUACA DAN MULTIMEDIA.
Phew, sounds complicated huh ? tapi tidak sesusah judulnya kok. Bahkan saya merasa TA ini sebenarnya simple and i have to say it folks, its really fun :). Modal untuk kelulusan saya di semester ini adalah sebuah aplikasi pariwisata berbasis web bernama NusantaraView. Aplikasi ini berbentuk sebuah komponen Joomla, dan plus pointnya adalah pemanfaatan teknologi mashup untuk sumber konten pariwisata di dalamnya. Dibawah ini adalah asrsitektur sistem dari NusantaraView.