How Can Coding Help You ?

Ahmad Mukhlason, senior di kampus dulu yang sekarang sedang menempuh studi lanjut di Nottingham, menuliskan artikel menarik tentang fenomena banyaknya mahasiswa jurusan IT yang tidak familiar dengan programming / coding di jurusan Sistem Informasi ITS. Ditulis dari sudut pandang dosen, beliau berpendapat bahwa menjamurnya kepemilikan laptop, gadget dan sosial media membuat mahasiswa menjadi manja. Kemudahan akses ini membuat mahasiwa menjadi malas belajar pemrograman dan semangat belajarnya tidak setinggi mahasiswa di era sebelumnya ketika akses masih susah.

How Can Coding Help You

Saya kurang setuju dengan pendapat diatas. Selain karena sudut pandang yang diambil terlalu negatif, ini adalah contoh umum  my-generation-is-better-than-yours bias. Kalau benar minat belajar pemrograman menurun di kalangan mahasiswa yang akan lulus dengan gelar sarjana komputer, hipotesa saya maybe we are not focusing enough on the golden questions.

How can coding skills help me in life ?

Menjawab pertanyaan diatas dengan argumen “because you have to” atau “we know better whats good for you” tentunya tidak akan efektif untuk generasi yang lahir dengan informasi di jari mereka.

Berkaca pada pengalaman sebagai mantan mahasiswa, mantan programmer dan pekerjaan saya sekarang yang sudah tidak berhubungan dengan programming lagi, saya mencoba pertanyaan diatas di tulisan ini.

Continue reading “How Can Coding Help You ?”

Berkenalan dengan Adobe Flex 4

Beberapa hari yang lalu saya mendapat tawaran untuk involve di in house development project di kantor yang rencananya di develop menggunakan Adobe Flex 4. Karena project masih dalam tahap pemanasan, aku punya waktu untuk gear up my coding brain setelah lama tidak dipake sekaligus mengevaluasi Flex yang masih dalam tahap procurement. Aku juga bukan programmer by profession, jobdesc ku disini more on the functional side which involve no coding whatsoever before.

sebagai referensi awal untuk adobe Flex 4, silahkan menuju ke Adobe Fx developer centre dan Wikipedia.

Satu hal yang aku dapet sementara  ini, Flex merupakan front end framework (oh ok, that sould be pretty obvious) yang berarti kita butuh bahasa/ framework lain untuk backendnya. Bahasa yang disupport integrasinya oleh flex antara lain adalah Java, .Net, PHP dan Coldfusion. Setelah ini aku akan membuat aplikasi sederhana yang berisi sebuah tabel untuk menampilkan data dari database yang diambil menggunakan webservice. Hopefully, i can share with you guys UI design in flex and simple data services. Contoh dibawah didevelop menggunakan Adobe Flashbuilder 4 (IDE, SDK dan runtime, trial 60 hari), XAMPP (MySQL dan PHP Webserver) dan Notepad++ (edit PHP script).

Continue reading “Berkenalan dengan Adobe Flex 4”

Pengenalan Wajah Sederhana Menggunakan API Face.com

[written while listening to :  Paul Van Dyk – The Other Side]

Hai semua, blog ini semakin jarang diupdate tampaknya, i dont have any excuse left sepertinya beberapa bulan ini aku memang sedang malas menulis . Postingan kali ini kiki ahmadi akan menulis mengenai project code-for-fun akhir pekan (sounds very geek isnt it ? ). Pekerjaan sebagai CRM engineer membuatku jarang terekspose dengan source code, and i kinda miss those good old sweet coding times . Jadi sebagai pelampiasan aku, i do this so called code-for-fun weekend project. Aku garis bawahi  kata fun disini, so lets be not so serious here folks.

Minggu ini aku tertarik untuk sedikit mengoprek  open api dari Face.com. Sebelumnya aku juga kurang aware ya dengan face.com, melihat websitenya sepertinya ini adalah sebuah startup web yang memfokuskan diri pada teknologi pengenalan wajah didalam jejaring sosial. Cool thing is they provide API for face recognition, aku tau hal ini ketika sedang baca baca radar.oreilly.com and it really ticks my code instinct hehe. Untuk sedikit overview, silahkan baca sedikit overview Face.com OpenAPI.

Face.com logo

Continue reading “Pengenalan Wajah Sederhana Menggunakan API Face.com”