Pekan lalu, Popcon 2015 diselenggarakan di Assembly Hall JCC Senayan selama tiga hari berturut turut. Popcon adalah sebuah konvensi kreatif yang memamerkan karya karya budaya pop Indonesia. Walaupun ditampilkan juga produk kreatif lainnya, Popcon selalu identik dengan komik. Sebagian besar booth di Popcon berisi showcase komik dari seniman dan studio grafis disertai dengan merchandise seperti stiker, kaos dan juga art book. Untuk yang tertarik dengan komik dan karya grafis lainnya, Popcon adalah acara tahunan keren yang wajib untuk didatangi.
Berdasar pengalaman mendatangi acara ini dua tahun berturut turut, Popcon semakin ramai dan karya karya yang di tampilkan disini semakin meningkat baik dari jumlah maupun kualitas. Meskipun dari sisi industri komik lokal belum sebesar karya kreatif lain seperti musik atau film, beberapa komik lokal mempunyai kualitas gambar dan cerita yang bisa dibandingkan dengan komik mainstream amerika (DC, Marvel, Dark Horse) dan juga manga manga dari Jepang.
Berkaca pada besarnya antusiasme dan meningkatnya karya yang dirilis, Popcon 2015 dapat dilihat sebagai sebuah milestone dimana kedepannya industri komik lokal Indonesia akan semakin tumbuh.
Untuk yang belum familiar dengan karya lokal komikus Indonesia, tidak ada waktu yang lebih baik untuk berkenalan selain sekarang. Dibawah ini adalah komik komik Indonesia berkualitas yang saya rekomendasikan untuk dibaca.
Mari kita mulai dari yang pertama
Arigato Macaroni – Erfan Fajar
Di blog ini, Arigato Macaroni (AM) sudah pernah di review tahun lalu. Tetapi opini saya belum berubah, AM saat ini masih menjadi komik lokal terbaik menurut saya dari sisi kualitas gambar, cerita dan juga comedic timing. Plot utama AM sebenarnya sangat sederhana. Erfan Fajar menggambarkan kelucuan kedua anaknya Yuki dan Osei dan juga dinamika kehidupan pribadinya sebagai seorang komikus. Namun disela sela plot utama, terdapat beberapa subplot yang seringkali cukup absurd. Lucu, absurd danheart warming, membaca Arigato Macaroni memberi sensasi yang sama seperti menonton film film Pixar.
Saat ini Arigato Macaroni versi fisik sudah mencapai volume ke 3 dan bisa dibaca di halaman facebooknya.
Nusantaranger – Sweta Kartika, Shani Budi Pandita, Keinasasih dan Team
Salah satu warisan budaya Indonesia yang seringkali tidak kita sadari adalah cerita. Ratusan suku dan etnik yang ada di bumi nusantara ini mempunyai cerita rakyat masing masing. Ditambah lagi dengan berbagai macam bela diri, senjata khas daerah dan bahkan mahluk mistis, bisa kita bayangkan bahwa budaya tradisional Indonesia mempunyai potensi besar untuk di adaptasi untuk menciptakan epik semegah Lord Of The Rings atau Harry Potter.
Inilah yang coba dilakukan oleh Nusantaranger. Meskipun mengambil inspirasi dari konsep super sentai ala Jepang, tetapi semua karakter, senjata, monster dan semesta didalam Nusantaranger mengambil referensi dari budaya Indonesia. Nusantaranger bercerita tentang lima pemuda pemudi berkekuatan super dari berbagai belahan Indonesia mencoba menghentikan kekuatan jahat bernama Sandekala.
Kekuatan utama dari komik Nusantaranger adalah tim dibelakangnya. Ada Sweta Kartika, komikus prolifik yang sepertinya tidak pernah tidur saking banyaknya judul yang dihasilkan. Penulis Keinasasih yang baru saja merilis komik bergaya amerika God Complex. Shani Budi Pandita yang juga terlibat di Kolam Komik bersama Pandji Pragiwaksono.
Keseluruhan chapter Nusantaranger bisa dibaca di website mereka.
Raibarong – Alex Irzaqi
Di sekitaran tahun 2011, sebuah platform online penerbitan komik lokal bernama Makko diluncurkan ke publik. Founder dari Makko, Sunny Gho, menyatakan beberapa awal yang di terbitkan oleh makko (Wanara, Raibarong, 5 Menit Sebelum Tayang, Rokki, dan Guardian) adalah komik terbaik Indonesia setelah tahun 96. Saya tidak bisa lebih setuju dengan pernyataan ini. Sebelum Makko, saya tidak familiar dengan komik Indonesia. So Makko comics really blows my expectation out of the water.
Dari ke lima judul tersebut, yang menurut saya paling ikonik adalah Raibarong karya Alex Irzaqi.
Bercerita tentang seorang anti-hero yang entah kenapa tidak bisa mati, Raibarong menawarkan cerita aksi petualangan seru layaknya komik komik shonen seperti Naruto, One Piece atau Shaman King. Berbekal topeng muka ikonik, kepercayaan diri berlebih dan kalimat kalimat sarkastik, Raibarong berkelana untuk memburu pria misterius berambut kuning.
Sayang seribu sayang, di tahun 2013 Makko berhenti beroperasi. Setelah googling sana sini, saya tidak menemukan tempat lain untuk membaca Raibarong. Kabar baik baru terdengar kembali beberapa minggu sebelum Popcon. Sunny Go merilis semacam post mortem kenapa Makko berhenti beroperasi dan mengumumkan peluncuran evolusi dari Makko bernama Kosmik. Raibarong adalah salah satu judul yang akan dibawa kembali oleh kosmik.
Sebari menunggu relaunch resmi di Kosmik, lihat beberapa artwork Raibarong di official page facebooknya.
Demikian rekomendasi saya untuk komik lokal yang esensial untuk dibaca. Diluar ketiga komik tersebut, ada beberapa komik lokal rilisan terbaru yang cukup menarik seperti Setan Jalanan karya Franki Indrasmoro (drummer band Naif), Manungsa dari Erfan Fajar dan Jaka Ady dan juga Padepokan Ragasukma, sebuah kolektif komik yang berkonsentrasi pada genre silat. Padepokan Ragasukma di konsep oleh Sweta Kartika dan Alex Irzaqi, dua nama berbahaya di ranah komik Indonesia kualitas yang karyanya sudah dibahas sebelumnya di tulisan ini.
Secara pribadi, saya kurang setuju dengan slogan cintailah produk produk Indonesia. Produk seharusnya dicintai karena bagus. Memaklumi produk jelek hanya karena embel embel made in Indonesia justru sikap yang kontra produktif. Komik komik lokal diatas adalah karya yang sangat bagus. Mari kita baca, beli dan dukung karena alasan tersebut.
Kebetulan, komik komik diatas adalah hasil karya orang orang Indonesia.