Apa kesamaan dari The Beatles, Steve Jobs dan karakter Julia Roberts di film Eat, Pray, Love ?. Dua kata untuk pertanyaan tersebut, perjalanan spiritual. India, tanah para Hindu, tempat dimana bule dari negara jauh bermusim 4 datang mencari budaya kental masa lalu dan ketenangan jiwa yang (entah kenapa) tidak bisa didapat dari duduk santai sore hari di bawah dinginnya AC starbucks. Tidak mengherankan sebetulnya, negara ini begitu kental aroma budaya-nya di segala aspek entah itu makanan, musik dan tentu saja film.
Ini tulisan perjalanan mengenai pengalaman memanggul ransel di Chennai, kota di sisi selatan India. Perjalanan dilakukan bersama dua kompatriot,Agung dan Atiek

Chennai meredefinisi apa yang biasa aku sebut dengan : tempat asing. Kemiskinan yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya, kondisi traffic yang valid untuk disebut neraka jalanan dan anehnya memesan ayam KFC yang disertai dengan bumbu kari. Dunia adalah sebuah buku, Chennai adalah halaman yang aku lipat ujungnya dan kuberi dengan pembatas buku berwarna pastel.
Selamat datang di Chennai
Chennai International Airport bisa dicapai dari Jakarta dengan menggunakan AirAsia, transit via Kuala Lumpur. Warga negara Indonesia yang masuk ke India akan dikenakan visa on arrival sebesar 60 USD.Tempat ini adalah bandara tersibuk ketiga di India, tetapi tidak ada yang spesial disini. Aroma petualangan baru tercium ketika meninggalkan bandara.
3 alternatif transportasi tersedia untuk berkeliling kota Chennai dari Bandara. Urutan dari yang paling mahal ke murah adalah Taksi, Tuk Tuk (Bajaj) dan kereta. Aku merekomendasikan untuk naik taksi saja, apalagi jika baru pertama kali dan harus mencari alamat hotel terlebih dulu.

Pilih taksi dengan mobil Hindustan Ambassador berwarna kuning. Sopir taksi berkulit legam akan membuka pintu mobil pabrikan tahun 70an ini, menyalakan lagu Tamil keras keras dan ngebut bermanuver meliuk liuk melewati jalanan kota. Tidak ada cara yang lebih fantastis untuk mengatakan “Selamat Datang di Chennai” selain itu.
Ternganga di Chennai Central
Ketika mengunjungi negara baru, hal yang pertama aku cari adalah pusat kota. Biasanya disitu terdapat tourism center yang terdapat peta gratis, rute angkutan umum dan info lainnya. Segera sesampai hotel, Central adalah yang pertama kucari.

Central adalah gabungan dari stasiun bis dan kereta di kota Chennai. Satu hal yang mencengangkan, stasiun ini penuh sekali dengan manusia. Ada yang duduk, berdiri berkerumun, banyak juga yang tiduran di lantai. Kalau bisa digambarkan, keadaan didalam stasiun mirip seperti adegan pengungsian di film post-apocalypse (2012, Independence Day, War of The Worlds).
Melihat sebegitu banyak orang dalam satu tempat sempat membuatku tercengang dan teringat kembali bahwa jumlah penduduk disini 5 kali lebih besar dari Indonesia.

Hal epic lainnya yang harus dilihat di stasiun ini adalah “so called” subway. Kagum juga ketika melihat plang bertuliskan subway di Central, awalnya aku tidak menyangka bahwa disini ada.
ternyata eh ternyata, yang disebut subway adalah seperti dibawah :

Yang berwarna merah itulah subwaynya, kereta tua dengan kompartemen double. Harga tiketnya 8 rupee atau sekitar 1600 rupiah, hampir sama dengan tiket kereta ekonomi Jakarta – Bogor. Dengan kondisi yang lebih parah dan dua kali lipat jumlah manusia didalamnya.
Aku jadi teringat adegan penutup film Slumdog Millionaire, you guys remember ? the one where everybody dancing in the train station ?
Marina Beach Complex
Marina Beach, pantai berpasir coklat yang membentang sepanjang 12 km ini merupakan objek wisata utama kota Chennai. Selain garis pantai yang panjang, jarak antara pantai dengan lautnya pun cukup jauh sehingga sekilas tampak seperti gurun.
Satu hal tentang Marina Beach, the sun is frigging hot in here. How hot ? well i got sunburn on both of my arms. Oleh karena itu menggunakan sunblock adalah hal yang sangat bijak disini.

Bosan bermain di pantai ini ? no worries, terdapat beberapa tempat yang menarik untuk dilihat disekitaran area Marina beach ini. Yang terdekat adalah Anna Square, sebuah monumen plus taman yang dibuat untuk mengenang Dr. C.N. Annadurai, tokoh masyarakat setempat. Monumen ini sekilas bentuknya seperti bengkoang, another landmark to camwhore yourself.

Diseberang jalan dari Anna Square terdapat kompleks sejarah Fort St George. Ketika jaman kolonialisme inggris , tempat ini adalah pusat komando militer dan juga lokasi penjajahan pertama imperialis britania raya di India. Didalamnya terdapat bangunan pemerintahan bekas kolonial inggris , gereja St Mary yang merupakan salah satu gereja tertua di Chennai dan juga musium.
Ditempat mana pun di dunia, musium tidak pernah mengecewakan.

Klasiknya kota Chennai
Melihat gedung gedung di kota Chennai, suasananya seperti melihat Jakarta tahun 80an di film Dono Kasino Indro. Gedung gedung yang catnya sudah menguning, banyak mobil mobil tua yang bersliweran bersamaan dengan bajaj di jalanan macet. Menikmati pemandangan di downtown Chennai terasa seperti melihat dengan menggunakan efek foto vintage di Instagram.
Untuk yang ingin berbelanja atau sekedar ingin berlindung dari teriknya udara panas, terdapat satu mall yang cukup bagus yaitu Chennai Citi Central. Walaupun tidak terlalu besar, didalamnya terdapat toko buku (penting jika belum punya peta), apotik Guardian dan yang paling vital, Food Court. Tidak semua orang bisa tahan dengan bumbu bumbu masakan India, oleh karena itu foodcourt disini lumayan bisa menyelamatkan. Terdapat beberapa chain fast foods seperti McDonalds, KFC dan Pizza Hut didalam Citi Central.
Ngomong ngomong soal KFC, lihat apa yang aku temukan.

Bahkan ayam goreng KFC pun pake kari
Demikian laporan perjalanan backpacking ku ke India, tidak terasa tulisan ini menjadi cukup panjang. Kesimpulan yang bisa aku ambil, India memang eksotis. Perjalananku ke Chennai memberikan esensi dasar dari travelling, membuka pandangan baru tentang dunia. Tidak heran ya kalau bule bule berbondong kesini untuk menjadi hippies.
Chennai saja sudah begini mengejutlan, bagaimana dengan Delhi, Mumbai atau Agra ya? i definitely go there and write again another day.
Have a nice day temans.
well.. inget gak kita geleng2 kepala di dalam taksi cuma buat mengagumi banyak amat orang2 yang berdiri di jalan tanpa tujuan..
atau dari Chennai Central melihat ke jembatan dimana lautan manusia baru turun dari bus dan semua menuju ke stasiun.. banjirr manusiaaa
atau DIY metal detector dengan kabel melintang sana-sini dan rangka-nya terbuat dari kayu.. semangat Swadesi-nya kental sekali.. #thumbsup#
amazing ya tiek, awal mula terbentuknya forum elang bondols 😀
Dan aku iri lagi dengan backpackermu ini ki..
aku anggap itu sebagai pujian mas hehehe
Cah iki rek, tambah melanglang buana ae… Btw, bukannya kau udah pernah dari India ya Ki?
mas mau tanya,
kalo saya naik kereta dari chennai ke delhi?? recommended ga? ongkos keretanya berapa?
enaknya naiik apa ya? dari chennai ke delhi?
terimakasih ya mas..