Seminggu sekali biasanya aku nongkrong di kantor Indonesia Mengajar di Jalan Galuh 2, di daerah senopati. Beserta beberapa teman yang lain, kami sedang merencanakan sesuatu yang keren
Di sesi rapat selasa kemarin ada seseorang yang datang dan menyuntikkan energi semangat baru. Anies Baswedan himself was coming, inisiator program Indonesia Mengajar dan juga salah satu rektor termuda di Indonesia. Beliau memberikan semi-lecture tentang awal mula ide Indonesia Mengajar dicetuskan, angka angka yang merepresentasi kondisi pendidikan di Indonesia dan mengapa kita semua harus melakukan sesuatu, sekarang.
Selanjutnya aku tuliskan apa yang bisa disummarize dari lecture beliau. Follow his twitter now, so i dont have to explain again how inspiring he is.

Perjuangan mengakhiri penjajahan Indonesia 66 tahun yang lalu , membawa janji janji kepada rakyat yang dimerdekakan. Salah satunya adalah pencerdasan kehidupan bangsa, satu hal yang tidak mungkin terjadi sebelum itu. Tanpa masyarakat yang cerdas, bangsa tidak bisa maju kedepan menuju gemah ripah loh jinawi.
Percepat waktu ke depan sampai hari ini, apakah janji tersebut sudah dipenuhi?
Untuk aku yang sudah mendapat gelar sarjana dan duduk nyaman didepan laptop (mungkin kamu juga begitu) , janji itu sudah terbayar lunas. Tapi sayangnya, janji itu terancam lepas dari tangan 50 juta anak indonesia. Masalah ekonomi menghampiri, pendidikan bisa menjadi yang dikorbankan. Tanpa terpenuhinya pencerdasan tersebut, anak anak itu belum merdeka.
Siapa yang bertanggung jawab atas realita gelap ini ? pemerintah ?
Kawan, masalah ini terlalu besar untuk dikerjakan oleh pemerintah saja. Sementara Indonesia mempunyai satu kelompok yang kalau bisa digerakkan akan membawa kekuatan perekonomian yang masif. Kelompok yang menghabiskan presale tiket MaroonFive dalam 10 menit. Kelompok yang menghabiskan uang 3-4 kali lipat lebih banyak di weekend daripada weekdays. Aku, kamu dan 135 juta individu yang sedang duduk di kubikel perkantoran adalah bagian dari kelompok ini.
Kita semua adalah bagian kelas menengah Indonesia. We are the knows, the works and the haves. Sebuah perwujudan mimpi dari the knows-not, the work-nots and the haves-not.
Ada lebih banyak dari kita dibandingkan dengan jumlah anak yang terancam putus sekolah. Jika mendidik adalah tugas setiap orang terdidik, maka janji kemerdekaan itu ada ditangan kita.
Sudah tau kan masalah yang kita dihadapi ? apa yang bisa kita lakukan kalau begitu. A lot of things, choose your own battlefield to contribute. Dimulai dengan menyadari apa yang terjadi, berkontribusi dan insya allah, janji itu akan terlunasi.
Kita semua punya mimpi untuk Indonesia yang lebih baik dari hari ini bukan ? kenapa tidak dimulai sekarang ?. Because the people who are crazy enough to think they can change the world are the ones who do.
Kami dari Indonesia Mengajar professional volunteer akan meluncurkan satu inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan awareness masyarakat kelas menengah kita akan kondisi pendidikan di kota Jakarta. It will be launched sometime this week, stay tuned at @pengajarmuda atau indonesiamengajar.org. Ill post the update on this blog as well
We’re gonna need your help, heroes. Get ready for some action.

cool!!! Kiki cool!!! hahaha…itu foto ga enak banget deh ada mbokde-mbokde nyelip…(sblm ada yg ngatain mending ngatain diri sendiri)
keren mas…menginspirasi…
pengen gabung nih..tapi blm lulus nih mas..hehee
sip mas, mugo-mugo lancar acarane. Dan membawa manfaat.
postingan ini pun sebenarnya sudah menginspirasi .. sip..
Amin sif, thanks for the comments ya. Supportif sekali 🙂
kiki kereeeennnnnnn!!! sangat menginspirasi mas bro.. makasi suda membangunkan semangat saya^^v
thanks din! jangan lupa daftar kelas inspirasi hehe 🙂