Sekitar 3 minggu yang lalu, sepulang kantor aku dipanggil ke Axiata main office di KL Sentral. Disana Axiata HR memberi kabar bahwa karena ada reorganisasi, mulai bulan Juni aku akan dipindahkan di XL Indonesia. Cukup mengejutkan, karena rencana awal aku akan berada di KL setidaknya setahun. Nonetheless, i try to be professional dan segera mempersiapkan relokasi ke Jakarta.
8 bulan yang lalu aku pindah dari Jakarta ke KL. Dengan pengalaman satu tahun sebagai Siebel CRM technical associate di TechMahindra, aku memberanikan diri untuk merantau sedikit lebih jauh dari rumah dan di kolam industri telekomunikasi yang lebih besar. 8 bulan di Kuala Lumpur menjadi pengalaman yang memberikan banyak pelajaran buatku dari skill teknis, industri telekomunikasi secara general dan juga susah senang menjadi foreign worker di negeri orang. Tulisan ini aku buat untuk mengingat kembali key experience yang aku dapat sehingga nanti di tempat baru i can recall and use that for my benefits.
On My Daily Job,
Aku ditempatkan di departemen billing, divisi prepaid operation. Dengan 8 orang team member yang lain, im responsible for end to end operation of the prepaid system which makes about 80% of the subscriber base. Disini aku terlibat dalam salah satu major project yaitu migrasi intelligent network ke NGIN.Project ini merupakan proyek kolosal yang melibatkan banyak pihak didalam perusahaan. Hampir semua orang di departemen billing terlibat, belum termasuk departemen lain seperti IT dan Marketing. IN merupakan core system untuk penyedia jasa telekomunikasi sehingga project ini bisa dianalogikan seperti operasi transplantasi jantung with million ringgit at stake.
Didalam project migrasi tersebut, aku dilibatkan dalam managed service setup team. Proyek migrasi ini tidak hanya sekedar mengganti software dan hardware, tetapi juga business proses. Setelah migrasi dilakukan, day to day operation dari IN system yang sebelumnya dilakukan oleh internal tim akan dipindahkan ke managed service team dari NGIN vendor tersebut. Tugas tim aku adalah mendeliver business process documentation, SLA / KPI untuk MS dan juga performance report untuk MS team.
Aku bekerja untuk telco MS sebelum ini, pengalamanku dengan day to day telco operations membuatku cepat beradaptasi dan berkontribusi ide. Dengan terlibat dalam project ini aku juga belajar banyak mengenai bagaimana mendefine SLA / KPI dalam sebuah proses, penerapan dan enforcement measure dan juga dokumentasi proses. Previously im working on the technical side, now i have a bit broader view on telco day to day operation especially on the process such as trouble ticket resolving, system monitoring, change request and other operations processes especially on prepaid system.
On My Young Talent Program,
I joined Axiata group under the Young Talent Program (YTP), kinda like management trainee where they recruits fresh grads and groom them to be future leaders. Sebelum berangkat ke Malaysia, aku dan 4 orang YTP’s dari Indonesia diberi tahu bahwa nanti akan ada 10 Malaysian freshgrads lulusan UK yang akan satu batch dengan kita. Being an Indonesian graduates and collaborate with these UK grads, thats one hell of a great experience.
Rangkaian YTP ini dibagi dalam 3 modul, disetiap modul terdapat project yang harus dideliver dan dipresentasikan. Module pertama Team Analysis , aku belajar bagaimana menganalisis personal menggunakan DISC model dan melihat kondisi teamwork menggunakan Tuckman’s Model.
Things getting interesting on the next module. Di modul 2, YTP’ers dibagi dalam 3 tim untuk mengerjakan real business project. Aku ditugaskan untuk menjadi team leader untuk Mobile Music Streaming project. Tugas kami adalah mendeliver business proposal yang berisi product description, acquisition/promotion dan juga branding. Being a techno geek for al of my life, doing marketing project like this turns out to be so exciting because i can learn a lot about marketing strategies and also brand management. Thanks to Jonathan, salah satu anggota tim yang pernah bekerja di Ogilvy Mathers dan juga master branding lulusan UK, aku belajar mengenai 7P of marketing, PESTEL model dan corporate brand management lifecycle. Untuk mendukung eksekusi project tersebut, kami juga mendapatkan pelatihan tentang 6 sources of influencer model yang sangat membantu untuk mendefine product description.
on Malaysian telecommunication in general,
Aku datang ke KL tidak seberapa setelah Telekom Malaysia meluncurkan layanan fiber optik Unifi. Setelah itu, aku juga menyaksikan campaign besar besaran YTL communication yang meluncurkan YES, layanan 4G berbasis wimax. Walaupun hanya dari kacamata konsumen, mengamati keadaan industri telekomunikasi di Malaysia memberiku sedikit banyak paradigma baru.
Last but not least,
Pembelajaran yang paling aku rasakan sebenarnya adalah bagaimana rasanya menjadi pekerja asing. Aku cukup beruntung karena Malaysia sendiri tidak terlalu berbeda dengan Indonesia secara bahasa, kultur dan biaya hidup. Tetapi karena ini tetap negara asing, aku harus belajar bagaimana bergaul, working style, make friends dan beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda. Apalagi Malaysia sendiri, merupakan negara multi kultur yang terbagi dari 3 ras besar yaitu Melayu, China dengan India. Masing masing dengan bahasa dan budaya yang berbeda.
Waktuku di Kuala Lumpur kurang dari seminggu lagi, selama 8 bulan ini aku belajar banyak dan menikmati setiap momen ku disini. I can say that for the past 8 months, ive been having the best moments in my life in terms of work, leisure and even love relationship haha. Senin depan aku sudah mulai bekerja di Jakarta, masih tetap di industri telekomunikasi at least satu dua tahun kedepan. Aku cukup percaya diri bahwa pengalamanku disini akan membuatku lebih baik menghadapi petualangan baru ku nanti di Jakarta
Terima kasih Kuala Lumpur, Halo Jakarta…
Welcome back, bro!
Kiki…keren sekali..senang mendengar pengamalamanmu yang seru…^^
Great Experience Ki..:)
welcome home..Indonesia need you..:D