Jaman SMA dulu sama seperti abg labil lainnya yang cari cari perhatian diriku juga ngeband dengan nama The Scientist. My bandmates back then was my class mate in IPA2 which is Ganda, Ryo and Danang. Tetapi tidak seperti kebanyakan band band pada saat itu yang membawakan hiphop atau jazz yang saat itu sedang booming, my band back then we played britpop. Kita sama sekali tidak terkenal waktu itu, skill biasa aja, aksi panggung datar , lagu tidak mainstream dan tidak ada dari kita yang ganteng. Ini menjelaskan kenapa tidak ada cewek yang mengejar kita waktu itu, yang banyak ngejar adalah temen temen yang kita pinjam gitar dan efeknya buat manggung.
The Scientist back in 2005 : Danang, Me, Ganda, Ryo
Not only just being sucks at band, aku Ganda dan Ryo juga terseok seok di sisi akademis. Semakin parah ketika SPMB mendekat, kita bertiga sudah hampir putus asa waktu itu. Aku dan ganda sudah pasrah jika harus kuliah di ISKM (institut swasta kurang meyakinkan), ryo bahkan melompat ke Jakarta untuk mencoba ujian masuk IKJ. Back then, we are so desperate karena nilai nilai ujian yang hancur ditambah peer pressure teman teman lain yang sepertinya tidak menemui masalah yang sama dengan kita bertiga. Pretty ironic for the band called the Scientist, at that time we didnt live up to the name of the band.
Surprisingly kita bertiga lolos SPMB sesuai dengan pilihan dan sama sama masuk ke ITS, Ganda di sistem perkapalan dan Ryo di teknik mesin. Tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama ketika SMA dulu, i did my college time seriously and it was not that hard because i always been passionate about IT. Begitu juga dengan kedua partner ngebandku, from what i heard Ryo is one of the smart guy in his major dan Ganda bahkan ketika kuliah sudah kerja part time mendesain kapal. Konsekuensi dari hal ini adalah ketika kuliah kita semakin jarang ngeband and after a while we decided to disband The Scientist. Sedih sih, but this is all for the greater good.
Beberapa hari yang lalu , Ganda memberi kabar bahwa dia akan ke Guangzhou dan kemungkinan Ryo juga kesana. Setelah lulus Ganda bekerja di perusahaan pembuat kapal dan Ryo menjadi engineer manufaktur di perusahaan multinasional asal eropa. Dan entah karena keberuntungan darimana (atau nomer berapa yang mereka pasang minggu kemarin), mereka berdua ditugaskan ke China dalam waktu yang hampir sama. Thats sounds very cool to me, two of my former bandmates doing so good until they can meetup in a place thousand kilos from SMAN 16 dimana dulu kita bertiga sangat khawatir apa yang terjadi nanti ketika lulus. And im not doing bad also, i got a great job in a big telco company in Malaysia
Aku berpikir mungkin dulu The Scientist adalah band yang paling payah dengan aksi panggung membosankan, lagu yang aneh didengar dan tidak ada yang mau nonton. Itu terjadi karena, pada saat itu kita bermain di panggung yang salah. Di panggung yang lain , were doing really good individually even after The Scientist disbanded. At that stage, each of us work hard to achieve perfection in our own instrument, combine together a good melody created. That stage is called life, yes The scientist was lame back in high school but were doing good in real life.
Moral of the story is keep on rockin guys, in this stage called life we play our own melody. Untuk menutup postingan absurd ini, aku tulis sebagian lirik dari salah satu lagu yang kita buat dulu di The Scientist. Lagu ini terakhir dimainkan full band di hari pengumuman kelulusan tahun 2005 (foto diatas) dan direkam akustik untuk souvenir perpisahan kelas 3 IPA 2 2004-2005 SMAN 16 Surabaya
Jangan Lupakan Malam Ini – The Scientist
Ingatkah kita akan pertama kali, kita dulu bertemu di tempat ini
Pernahkah kita akan membayangkan bahwa kita kan jadi, teman sejati
Terkadang kita lupa, hidup tak sendiri
Hidup tuk berbagi, bersama sahabat…
Dengarkanlah sahabatku, jangan lupakan malam ini
Bila esok senja bersinar, pastikan kita kan bertemu lagi
suangar ceritone … hehehe … tapi kok aku gak tau ngerti band e sampean yo mas biyen??
btw, saiki nang malaysia??