2 days of business travelling

Where is the moment we needed the most
You kick up the leaves and the magic is lost
They tell me your blue skies fade to gray
They tell me your passion’s gone away
And I don’t need no carryin’ on
–  Bad Day, Daniel Powter

Sabtu pagi didepan kompie rumah , nothing is more relaxing than that. Setelah 2 hari ini berpetualang ke dua kota yang berjauhan, nyantai nyantai di rumah memang hak terbaik yang saya dapet hari ini. Semua berawal dari beberapa hari yang lalu, supervisor memaksa meminta saya untuk datang ke kantor diknas propinsi di gentengkali. Ternyata diminta untuk jadi troubleshooter UASBN (ujian akhir anak sd pake LJK)beberapa kabupaten di Jawa Timur. Karena jelas gak mungkin bagi saya untuk tour 38 kabupaten di jawa timur sendirian, bala bantuan pun segera dipanggil.

Mahasiswa setengah gila Sistem Informasi 2005 ITS di summon untuk membantu tugas mahapenting yang menentukan nasib ribuan anak anak sd tidak berdosa yang menjadi harapan bangsa, sounds hiperbolic am i ?. Tim troubleshooting (saya, Taurisa, Taufix dan rifky) bertugas untuk keliling ke kabupaten di jawa timur , memastikan proses scanning LJK uasbn berjalan dengan lancar, aman dan gemah ripah loh jinawi.

East Java : The Province Where I Belong

Adalah saya yang kebagian untuk berkeliling ke dua kabupaten yang jaraknya berjauhan. Yang pertama Bojonegoro dan satu lagi adalah Batu. dan sebagai informasi yang sangat penting, saya belum pernah ke Bojonegoro. Kalau Batu udah lumayan sering sih, itu satu hal yang melegakan. Dan dalam 2 hari, i have to go to both of them. dan kayaknya sarana transportasi yang memungkinkan bwat ke sana cuman naek bus . Yeach, here we go

Bojonegoro Trip

Setelah bertanya ke kanan dan ke kiri, dapet info kalau dari terminal Bungurasih gak bisa langsung ke Bojonegoro. Harus ke terminal Osowilangun dulu, baru nyari bus ke Bojonegoro. Dari bungurasih naiklah saya ke bus kota jurusan Osowilangun. Bus kota yang penuh sesak mengingatkan saya ke video klipnya RIF yang salah jurusan. Beruntunglah saya yang jarang sekali merasakan panas dan sumpeknya bis kota, salut buat yang tiap hari merasakan kondisi seperti ini (you guys are struggling hard folks). Setiba di Osowilangun, naek ke patas bojonegoro dan tertidur di kursi bis.

Lokasi Bojonegoro

Kotanya cukup bersih dan penduduknya ramah, the is the first impression that ive got. waktu sampai di kantor diknas kabupaten juga langsung disambut dengan ramah. Walaupun ada sedikit masalah dengan scanner Kodak yang kadang kadang ngambek, tapi masih bisa diatasi oleh programmer keren tiada cemen ini (lets just dont give this sentence a damn). Setelah jam menunjukkan jam setengah 5 sore, saya pun pamit balik ke surabaya. Thanx buat semua tim diknas bojonegoro, mas Panji, pak wakapolres dan Pak Fatah Kasubdin thanx for welcoming me well.

Batu Trip

The next day saya harus bangun subuh dan bekejaran dengan puluhan orang lainnya untuk mengejar bis ke Malang. Rame banget soalnya kalau bus Surabaya – Malang, rata rata sepenglihatan saya adalah pekerja kantoran. Bus patas AC Surabaya- malang pun terisi dengan cepat, well setidaknya bus ini jauh lebih nyaman. Turun di pertigaan Karanglo lalu dua kali naek angkot sampai ke Batu. Dan tidak lupa naek ojek ke kantor diknasnya.

Lokasi Batu

Di diknas batu, saya merasa jadi orang yang gak dibutuhkan. Hehehe, bukan apa apa sih tapi akrena emang tim disini udah hebat banget. Berbekal dua scanner Fujitsu dan Canon yang handal dan cepat, proses scanning disini berlangsung nyaris gak ada masalah. Bahkan sehabis sholat jumat, orang orang disini malah multiplayer CS an (Beuuuhh!!). Pulang deh saya siang siang

Naek angkot ke terminal Arjosari dengan ditemani derasnya tetesan air hujan. Sempet terbersit keinginan untuk berhenti di Karanglo aja terus nyegat bis disitu. Tetapi kayaknya naek bus di terminal lebih enak. Dan pilihan saya tidak salah, selain dapet bis yang nyaman juga dapet teman seperjalanan juga (a girl btw). Erli, mahasiswi unibraw 2005 yang entah mimpi apa bisa duduk satu bis disamping  saya. Waspadalah, the travelling programmer is on its way (theme song acara BUSER terdengar).

Well, its been a nice trip. Seperti moral dari buku Traveler’s Talenya Aditya Mulya, traveling memberikan banyak sekali pelajaran bagi yang melakukannya. Tidak terkecuali saya, jadi sadar kalo selama ini udah dikasih banyak sama yang diatas :).

Terakhir saya ingin mengutip, pepetah kuno dari bangsa Moor.

He who does not travel..
doenst know the value of men

🙂

terminal bojonegoro dikala senja…

9 thoughts on “2 days of business travelling

  1. wah,big boz..
    tambah suangar,ae..
    lagi kerja..bisa dpt kecengan jg…
    beuh…
    weleh2…

    apa kabar,peri gigi y?!
    ahahaha….^_^

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.