Blast From The Past: Bagian Pertama

I dont wanna think about you
or think about me
Dont wanna figure this out
I dont wanna think about you
or think about nothin’
Dont wanna talk this one out
I won’t let you bring me down
’cause I know, I don’t wanna think about you,
don’t wanna think about you
– Dont Wanna Think About You, Simple Plan

Saya ada cerita menarik hari ini. Cerita tentang bertemu kembali dengan masa lalu. Entah hari ini saya lagi beruntung atau gimana. But its the most shocking moment this day.

Semua berawal dari niat saya untuk membeli novel. Udah lama saya gak baca novel karena dihajar dengan tugas tugas kuliah. Melajulah saya dengan kecepatan sedang menuju toko buku Uranus, jujugan saya untuk BELI buku. Kalau niatnya cuman LIHAT buku, saya gak akan kesini (hehehehe) .

Ketika sampai di parkiran Uranus, tiba tiba saya melihat seorang cewek sedang berdiri di depan tangga masuk. Keliatan dari penampilannya, asumsi saya sih : Mahasiswi (Cihuy!). Saya inget dengan jelas, cewek itu memakai baju warna coklat dengan celana jeans biasa. Warna rambutnya rada pirang dan matanya juga keliatannya rada rada coklat. Warna tanah mendominasi deh, mungkin mbak ini adalah salah seorang Earth Bender (hayah!! Emang Avatar!!). Kulitnya putih dan rambutnya pendek sebahu kira kira. Dan satu hal yang dapat saya simpulkan. Cantik!! *tertawa girang*.

Dan saya pun parkir di deket cewek tersebut. Dengan sok keren , cool , calm dan kuli saya pun turun dari motor dan curi curi pandang. Yang menngejutkan, cewek cantik itu juga ngeliatin saya. Dan yang lebih bikin shock lagi adalah yang terjadi setelah itu. Cewek itu mulai membuka mulutnya dan berkata ” Kiki ??

WHAAAAAAAAAAAAAAATTTTTTTTTT!!!!!!!!!!

Oke, saya langsung berkontemplasi. Pertama, Saya gak pernah melakukan kejahatan sedemikian parahnya sampe nama saya ada di DPO Polda macem Noordin M TOP. Kedua, Jadi Rockstar emang salah satu cita cita saya tapi saya blum segitu terkenalnya sampe punya fans. Jadi? darimana dara manis didepan toko buku ini tahu nama saya?.

Dengan masih mengernyitkan dahi, saya mencoba mengingat sekeras mungkin. Secercah inspirasi pun mulai masuk. Satu kata pun akhirnya terucap.

Gembel : Dinda? ( nada gak yakin)
Mbak Cantik : (senyum) Mau ngapain ki kesini?
Gembel: (masih mencoba mengingat )

Dinda, kata yang reflek saya ucapkan saat itu. Tetapi memori yang berkaitang dengan nama tersebut belum ter recover dengan sempurna.  Otak saya masih melakukan Lazy Loading.

Dinda : (menunggu jawaban dengan raut muka penasaran)
Gembel :  (masih mencoba mengingat) eeehhh…nyari novel
Dinda: Nyari novel kok disini?

Rada bingung dengan pertanyaannya dinda. Ngeliat ke samping, ini bener bener Uranus toko buku bukan Kencana Motor atau Bengkel AHASS. Jadi niat saya buat beli buku disini udah benar.

Gembel :  iya…kenapa emang? (masih berusaha mengingat)
Dinda: Di jalan semarang aja, kan lebih murah
Gembel : (nyengir kudasambil senyum maksa) eh…iya…heheheh
Dinda : (senyum)
Gembel : (gak tau mesti ngapain lagi)

Karena gak ada ide buat ngobrol apa lagi dan suasana antara kita berdua pada saat itu sudah sangat crispy , masuklah saya ke toko buku dengan tergugup gugup. dan ketika sudah masuk ke toko buku, ingatan saya pun ter recover dengan sempurna. Dinda Monika Nusantara Ratri!! Its her name.  Dia temen sekelas smp saya waktu kelas 2. dan alssan kenapa saya inget namanya dengan jelas, karena dulu saya pernah suka dengan dinda. Beuuhhh!!! Goblok!!! Kenapa baru inget sekarang. Dinda sudah pergi dari pada saat itu.

Alkisah di SMP 1 Waru pada tahun 2001 an, bersekolahlah disana sang pemilik blog ini. Pada waktu itu kelas 2, dan saya berada di kelas 2 D. Teman sebangku saya adalah preman kampung bernama Dodi. Duduk persis di belakang saya dua orang cewek. Yang satu cewek berbadan gedhe namun baik hati bernama Desi. Dan duduk disebelah desi adalah cewek berambut model bob sebahu, tomboy, memakai tas ransel gedhe warna biru. Tertulis di name tagnya, Dinda Monika.

Pada waktu itu seorang kiki ahmadi adalah gambaran murid SMP cupu pada jamannya. Pendiem dan sangat kecanduan oleh game, kombinasi sempurna untuk seorang geek . Kebiasaan dinda pada saat masuk kelas pada saat itu adalah menghantam punggung saya dengan kekuatan kuli koper pelabuhan. Dan pada waktu itu, saya cuman bisa menoleh kebelakang dengan pandangan memohon untuk diampuni. Pernah pada suatu saat  pada waktu itu dinda sedang bete abis, seragam saya dicoretin dengan sesuka hati menggunakan bolpen. Saya cuman bisa pasrah pada waktu itu. Ketika melihat kebelakang dan melihat dinda tersenyum tidak bersalah, saya gak bisa apa apa. Mungkin, saat itulah saya mulai suka dengan temen kurang ajar yang duduk di belakang saya itu.

Karena jaman SMP saya emang diem banget, saya dan dinda jarang sekali ngobrol. Jarak kami kurang dari satu meter pada waktu itu, tapi itu tidak membuat kata kata keluar dari mulut saya. Dan terlewatlah kelas 2, dengan tetap memendam perasaan. Begitu juga dengan kelas 3. Selamat tinggal smp, selamat tinggal celana pendek, selamat tinggal…Dinda.

Bersambung ke posting selanjutnya

11 thoughts on “Blast From The Past: Bagian Pertama

  1. Ow… manis sekali ceritanya 😀

    membiarkan baju dicoret-coret… setiap pagi menyapa dengan “akrab”. hehe.. jadi inget dulu juga pernah.

    Mbel.. kalo kamu tulis semua cerita perjalananmu bisa jadi buku gembel’s love journey :mrgreen:

    Dinda… ? hmmm…

    Ini another story ? atau side story dari tooth fairy ? 🙄
    Btw, lanjut ke bagian 2 komennya…

  2. @ agyl

    wah, makanya gyll
    kan aq tulis

    its a mystery of life..
    kenapa sampe sekarang aq ketemu dia dalam berbagai kesempatan yang tidak diduga..

    dan herannya..

    she still remember me..

    which i nearly didnt at that time.
    hmm..

    misterius…

    @ faizal
    nafsu?
    nafsu opo?

  3. yawh…
    jujur aja..
    diriku nggak menyangka kalo maz punya pengalaman cinta sedemikian rupa..hohoho…
    sampe masi inged detail2nya..
    tasnya..
    hwah…saluuudddhh…=]

    cara maz nulis cerita tu bisa bqn aku membayangkan dan seolah2 terlibat juga di kejadian itu…
    hwahwahwa..

    kocak lah pokoknyah..=]

    kritik :
    knapa di bagian ini ndak ada phutunyah?
    kan aku pnasaran seperti apa si mbak dinda monika..
    [harus pake last name..soalnya bkal rancu ma nama kakakku ndiri..hwohohoho…;p]
    kalo bisa skalian phutunya maz pas SD..
    seperti apa yah??
    hahahahahaha…;p

    cara ketemu yang tiba2 n nggak keduga..
    sering terjadi pada tiap orang,,
    termasuk aku..
    dan..
    itu..
    sangat…
    menyenangkan..
    dan..
    sangat..
    tak terlupakan..

    stujuh kand maz?
    ^_______^

  4. Wah…menarik, cerita indah yang membuat pembaca terbuai dengan alur cerita. setiap part cerita digambarkan dengan jelas, bahkan tanpa sensor..hehee..btw sekarang kebetulan lagi sekantor sama Dinda Monika di salah satu instansi di Surabaya, gak pengen kirim salam Cak?? hahahah

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.