You’ve got me wondering if you know that I am wondering about you
The feeling is so strong that I can’t imagine you’re not feeling it too
You’ve known me long enough to trust that I want what’s best for you
If you wanna be happy then I am the one that you should give your heart to
– Can I Walk With You, India Arie
Beberapa hari yang lalu, saya kembali menjalani sesi perawatan gigi lubang bersama bidadari dokter gigi Dian. Previously, gigi saya yang kanan berhasil ditambal sementara setelah menjalani 2 jam penuh dengan dengingan suara bor gigi. Pada sesi yang kedua kemaren, tambalan gigi saya di permanenkan dan gigi yang sebelah kiri di bor.
Saya berangkat dari kampus sekitaran jam 12 an. Sebelum berangkat, sholat dulu dan berpamitan dengan teman teman sekampus. Pengalaman pertama dengan bor gigi sungguh mengerikan. Gigi sensitif saya memberikan reaksi dahsyat berupa rasa ngilu hebat setiap kali diterjang oleh mata bor gigi. Sempet terjadi pergolakan batin yang cukup lama.
Kiki : Berangkat nggak ya..
Gembel : Berangkat aja deh bro, kan demi kebaikan kamu juga
Kiki : Tapi sakit banget , gile bener..
Gembel : Dokter giginya tapi bro…beuuh manis banget
Kiki : Iya sih, tapi sakitnya gak karuan deh..sampe nangis gue
Gembel : Loe milih rasa sakit atau masa depan?
Kiki : *berpikir keras*
Gembel : Cmon Bro! Demi mahluk manis bernama dokter gigi?
Kiki : OKE!!! GUA BERANGKAT!! SPARTANSS!!!!
Kaum Spartans : AAAUUGGGHHHHHH!!!!!!!!
Dan dengan tekad bulat, disertai dengan ayat kursi dan backsound lagu Aerosmith – I Dont Wanna Miss A Thing. Suasana yang sama terjadi ketika Bruce Willis berangkat mengorbankan diri untuk meledakkan komet pada film Armageddon. Luar biasa.
Berangkatlah saya dengan menggunakan motor vega kesayangan. Melewati panasnya gurun Surabaya. Ketika berada di tengah perjalanan, ringtone Ran – Pandangan Pertama keluar dari hape saya. Waktu berhenti di lampu merah saya sempetin ngeliat layar hape.
3 Missed Call – Dokter Dian Hape
Hmm Ada apa ya?. Padahal sebelum berangkat sudah sms beliau duluan untuk memberitahukan kedatangan saya, jaga jaga biar gak kaget terus pingsan. Sesampainya di FKG, saya langsung menuju klinik. Selama perjalanan menuju klinik, senyam senyum sambil nyanyi lagu Angel – Sarah Mclachlan.
Masuk ke klinik, terlihatlah dokter gigi Dian memakai pakaian putih (enggak, bukan kain kafan) yang anggun dan berwibawa. Mendekatlah saya dengan langkah perlahan (bukan, saya nggak niat nyolong). Berpikir keras dengan mengerahkan segala daya upaya untuk menquery kata kata terbaik yang bisa saya ucap kan.
SELECT kata_mutiara FROM otak_gembel WHERE bikin_dian_kagum = ‘true’;
Dan proses query yang hampir memakan sebagian besar resource komputasi otak saya menghasilkan sebuah hasil.
< gemetaran setLevel =’banget’ >Hai yan! </gemetaran>
Beuuhhhh!!!!. Cuman segitu saja saudara saudara!!!. Kecewa!!!!.
Dokter Dian pun membalas dengan lembutnya.
Hai! Tadi aq telpon kamu, kirain kamunya gak dateng. Baguslah klo gitu ( (mengeluarkan senyuman manis )
Dan waktu pun berhenti. Klinik pun berubah menjadi padang bunga. Burung burung berkicau. Kelinci terlihat berkejaran. Santana memainkan Game Of Love. Tapi tiba tiba
Yan!! Minta tisunya yach! (rada teriak)
Dan suasanaa pun kembali ke dunia nyata. Klinik gigi, dengan dokter gigi berseliweran. Bedebah!!!.
Bersambung ke postingan selanjutnya ya!!
: )
Postingan terkait
2 thoughts on “Lain kali gak kena pipi lagi deh: Part 1”