Nobody said it was easy
It’s such a shame for us to part
Nobody said it was easy
No one ever said it would be this hard
ohh take me back to the start
– Scientist, Coldplay
Masih dalam rangka memperingati reuni akbar SMAN 16 Surabaya. Sedikitmengenang tentang apaaja yang saya dapet di sma dulu. Tema posting kali ini adalah ME VS TEACHERS. Yup, beberapa kali saya kena masalah dengan guru tertentu di sekolah. Dibawah ini adalah beberapa yang paling berkesan.
Me vs Pak Beny Fisika : “Woi, kalian berdua!! Bajingan kamu!!”
Awal perseteruan saya dengan guru fisika kelas 1 ini sudah mulai menjalar ketika saya pertama kali masuk ke SMA 16 dan masuk ke kelas 1-3. Sudah ada percikan listrik ketika kita saling berpandangan (Berlebihan koen mbel). Saya benernya masuk SMA lumayan suka dengan fisika, konsepnya bukan rumusnya :P. Nah kesan pertama saya mengenai pak beny ini : kurang menghargai murid yang gak seberapa bisa. Orangnya cenderung melihat murid murid yang gak seberapa handal fisika (me included) sebagai mahluk “lain” di kelas. Kasarannya gak diperhatiin deh, klo nannya dijawab sekenanya dan gak dibahas di papan. Coba klo yang nannya Henry atau marlufi (OOP, orang orang pintar), langsung dibahas.
Jadi males dunk sama fisika. Lalu pada suatu saat, karena pada waktu itu gak mudeng dengan materi yang dibahas dan males naanya ke pak beny. Ngobrollah saya dengan Sayek, yang pada saat itu berada di sebelah saya. Pak beny yang melihat saya dan sayek sebagai archenemies di kelas, langsung mengucapkan fatwa “WOI! KALIAN BERDUA, BAJINGAN KAMU”. Beuuh!!! Mulai saat itu, saya dan sayek sepakat untuk membentuk persaudaraan bajingan anti pak beny (PERJINGTINY). Program kerja kami yang pertama adalah: mencerca pak beny habis habisan (Muahahahaha). Sampai akhir perjalanan kelas 1-3, anggota The bajinganers bertambah menjadi 7 (Saya, Sayek, Huda, Yudha, Bowo, Uci dan Icha ).
Oh ya pada masa diktatorisme pak beny di kelas 1-3 , saya mencatat rekor Guiness dalam pencapaian nilai kuis fisika. Dari 6 kali ulangan harian fisika dalem setahun, saya mendapatkan nilai 0 (Total Zero guys!!!) pada 5 ujian dan nilai 5 (dari skala 100) pada ujian terkahir. Satu satunya anggota kelas 1-3 yang dapat memecahkan rekor saya adalah huda, yang mencatat 6 kali ujian dan 6 kali dapet nol. Sebuah prestasi yang luar biasa membanggakan.
Me Vs Pak Dj Ody Biologi : “KAMU MEREMEHKAN SAYA YA!!!”
Cerita bermula pada tahun ajaran baru kelas 2. Di papan pengumuman terlihat bahwa saya terdampar di kelas 2-8 (Loro Wolu RockS!!!). Karena saya terlambat dateng pada hari pertama, saya terpaksa duduk di depan sendirian. Kemudian datang lah makhluk yang dugaan awal saya berasal dari pedalaman Brazil utara kecamatan amazon Rt 5 Rw 04. Dugaan saya sedikit terkikis setelah melihat dengan seksama tenyata mahluk tersebut lebih mirip dengan totem suku asmat. Mahluk yang dimaksud ini adalah Tri Nanda alias Keceng. Setelah berkenalan dan berbasa basi, akhirnya kita memutuskan untuk mencari tempat ngobrol yang lebih enak yaitu di teras kelas. Entah kenapa kita bisa saling cocok, sama sama mempunyai insting aliran manusia bawah tanah mungkin.
Lalu tiba tiba dari arah angin berhembus, datanglah salah seorang anggota Killer Machine Teacher (Paguyuban guru guru killer sman16) yaitu pak Djoko Budi atau lebih dikenal dengan Dj Ody. Dalam sekejap murid murid yang asyik cangkrukan di luar langsung berhamburan mencari perlindungan di dalem kelas. Apa yang terjadi dengan dua mahluk hina yang ada di teras 2-8 (saya dan keceng)? Kita tetep asyik ngobrol. Sekonyong konyong, tendangan kaki kanan dari pak Djody telah mengenai kaki saya sambil berteriak “Masuk!!”. Kampret!! Apes lagi deh saya. Ketika kami sudah masuk kelas, pak djody yang belum puas melihat muka kami yang seolah berkata saya-salah-apa, lalu memanggil kami ke depan. Muka muntab pak djody tidak bisa disembunyikan lagi, “Kamu meremehkan saya ya?” kata pak djody lalu terdengar bunyi PLAKK!!!. Tamparan pak djody mendarat di pipi saya. GODDAMMIT!!! dua hit bro!!!. Pak djody lalu menunggu kami berdua di ruang BK pada waktu istirahat.
Ketika kami kembali ke kelas, seluruh siswa kelas 2-8 memandang kami berdua seraya menunjukkan ekspresi “Ampun bang, dompetnya bawa aja saya jangan diapa apain”. Anjrriiit hancur sudah nama baik saya sebagai siswa baik baik.
Me VS Pak Arif Sosiologi: “WOI MAS!! Gak bisa diam kamu?”
Ini yang paling dahsyat!!!. Venuenya aja udah keren, pada saat upacara bendera. Pas kelas 3, saya ketiban sial buat jadi ketua kelas (3 ipa 2). Nah seperti biasanya, pada saat upacara bendera saya berdiri paling depan ujung paling kanan. Karena upacara bendera adalah saat yang paling nganggur, dan saya benci nganggur. Ngobrollah saya dengan temen di sebelah.
Lalu tiba tiba dari sisi kanan lapangan upacara, pak arif guru sosiologi berjalan tergesa gesa dengan muka lapar pengen makan orang. Saya sempet mikir, “Wah, ada yang bikin masalah nih sampe pak arif dateng”. Lalu pak arif mengambil microphone lalu mulai berteriak,”Mas!! Kamu yang di pojok kanan!! Upacara bendera gak bisa diem!! Sepatu gak bener!!”. Guess who? Its me he yelled at. Goddammit!!!!. Diteriakin di tengah upacara bendera!! BEUUHHHHH!!!!!.
Beberapa tahun setelah kejadian tersebut. Saya dikenalin dengan adek kelas, alumni sman 16 juga. Kalimat yang keluar pertama dari cewek tersebut,”Mas kiki yang dulu disemprot pas upacara itu ya”. Apes saya T_T. Hancur sudah
Sekian dulu deh cerita saya. Saya minta maaf buat para guru yang saya sebutkan diatas. Maafin kejahatan saya waktu SMA dulu ya pak.
And you still don’t have the right look
And you don’t have the right friends
And you still listen to the same shit you did back then
High School Never Ends
– High School Never End, Bowling For Soup
hweheheheheheh..
ini mas Kiki yang … itu ya?
😀
@amanda
yang itu bagaimana maksudnya?
: )