REGIS Session: Research What, How and Why

When I saw the break of day
I wished that I could fly away
Instead of kneeling in the sand
Catching teardrops in my hand
– Dont Know Why, Norah Jones

Regis apaan seh mbel? wah, itu benernya saya karang karang sendiri aja. Regis itu singkatan dari Research Group on Intelligent System. Membaca postingan ini mungkin bisa membantu untuk mencerahkan.  Regis ini nama karangan saya aja kok, biar keliatan keren aja selain untuk mempermudah pengucapan : ).

Hari ini adalah pertemuan pertama dari Regis. Tanpa saya duga sebelumnya, ternyata personel yang mengikuti regis ini cukup banyak. Regis ini beranggotakan beberapa sukarelawan dari mahasiswa semster 6 dan mahasiswa semester 8 yang mengambil TA dengan topik seputaran intelligent system kayak neural network misalnya

Beuuhh!! Apa apaan ini

Pertemuan pertama tadi baru introduction to research. Pak Rully Soelaiman bercerita mengenai hal basic tentang research, bagaimana sebuah riset itu dan apa yang bisa dicapai dari sebuah riset.

Hal yang menarik  yang saya tangkap pada saat sesi regis tadi pagi adalah sebenernya riset itu datang karena ada suatu permasalahan dunia nyata. Idealnya sebuah perguruan tinggi dapat menjadi sebuah think-tank atau problem solver dari masalah masalah yang ditemui dalam dunia industri atau di masyarakat umum. Misalnya, sebuah perusahaan x menginginkan proses manufaktur didalam industrinya untuk dioptimasi. Lalu perusahaan tersebut menjalin kerjasama dengan pergurauan tinggi sebut saja ITS (Institut Tunggu Suami, hehehe). Masalah tersebut dapat menjadi  makanan yang bisa dilemparkan ke grup riset yang ada di universitas tersebut. Ada mutualisme yang terjadi disini.

Tapi dunia nyata tidak seindah itu kawan. Menurut sepengetahuan saya sendiri, kejadian seperti diatas  sangat jarang saya temui di kampus/ universitas saya. Terjadi deadlock menurut asumsi saya. Pihak industri belum ngasih kepercayaan karena riset yang di lakukan universitas kurang terdengar atau bahkan tidak ada. Sementara di kampus, riset kurang diminati / digalakkan karena minim sponsor. Terjadi kondisi saling menunggu.

Klo terus nunggu adanya umpan dari pihak industri berarti kegiatan riset ini gak jalan jalan nantinya. Sementara kalau mau riset tanpa mengetahui problem nyatanya, bisa bisa riset yang dilakukan bakalan gak bisa diterapkan atau berada di domain supranatural not in this real world.

Alternatif riset yang bisa dilakukan (yang saya tangkep di sesi tadi pagi) adalah melakukan riset based on kajian pustaka. Asumsikan ada seseorang sebut saja A, bukan nama sebenarnya. Beliau mempunyai akses langsung terhadap sebuah masalah sebut saja M, bukan masalah sebenarnya. Beliau melakukan riset, penelitian, survey dan segala macem ritual akademis lainnya untuk men solve permasalahan tersebut. Lahirlah sebuah paper berkat kerja keras A tadi. Misalkan saya ingin menganalisis permasalahan yang sama dengan si A tadi tetapi saya tidak mempunyai direct access terhadap masalah M, saya dapet menggunakan paper si A tadi untuk mendapatkan “pencerahan” tentang seperti apa M tersebut sebenarnya. Mungkin kita hanya mendapatkan third person view dari masalah tesebut, tapi setidaknya kita dapat view yang ligitimate dan terpercaya dari si A yang sudah benar benar hands on dengan M. Daripada menerawang , berkhayal dan menunggu wangsit yang gak jelas, i think thats a better way.

Sesi regis tadi pagi berakhir jam 11 pas. Masing masing personel sesi tadi pagi mendapatkan tugas untuk mencari paper atau jurnal. Jurnal tersebut nantinya bisa dijadikan trigger dan panduan riset untuk peserta regis ini.

Sekian deh ocehan saya masalah regis ini. Masih berusaha untuk menanamkan ketahanan terhadap rumus  neural network yang dapat menyebabkan keluarnya cairan otak pada hidung dan telinga.

Semangat temen temen

: )

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.